ROKAN HUlU detikperistiwa.com – Dari 15 Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Rokan Hulu (Rohul) ditargetkan tuntas dilakukan pembahasan hingga mendapat persetujuan menjadi sebuah produk hukum daerah Rohul.
Dari belasan Ranperda yang telah di usulkan pemerintah daerah dan Inisiatif DPRD Rohul yang telah dan disepakati bersama itu, dalam waktu dekat, DPRD akan memprioritaskan pembahasan Ranperda tentang Pilkades, Ranperda Perubahan Tatib DPRD dan Ranperda tentang Desa yang telah siap naskah akademisnya.
Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri, menyebutkan, propemperda Kabupaten Rohul tahun 2016 yang telah disepakat bersama antara DPRD dan Pemkab Rohul akan dibahas dalam tahun ini.
Dari 15 Propemperda, Ranperda yang akan dibahas terlebih dahulu Ranperda tentang Pilkades dan Tanperda Perubahan Tatib DPRD. Dalam pembahasan belasan Ranperda tersebut, DPRD akan membentuk Panitia Khusus (Pansus).
Alasan DPRD untuk memprioritas pembahasan Ranperda Desa dan Ranperda Pilkades menjadi prioritas, karena naskah akademis telah disiapkan oleh SKPD terkait, sebutnya Ranperda Pilkades yang menjadi perhatian dan prioritas untuk dilakukan pembahasanDPRD Rohul, mengingat saat ini 56 Desa yang tersebar di 16 kecamatan se Rohul itu, kini dijabat oleh Pjs.Karena Kepala Desa defenitif telah berakhir masa tugasnya.
“Itu menjadi Prolegda DPRD. Kami kira, Ranperda Pilkades Serentak akan segera dibahas.Kita targetkan Juli atau selambat-lambatnya Agustus, Pilkades Serentak tahap I di Rohul dapat dilaksanakan untuk 56 Desa yang dijabat oleh Pjs,” tuturnya dan Llgi-lagi, Kelmi mengatakan Ranperda Pilkades Serentak menjadi prioritas, mengingat jumlah Kades Pjs terlalu banyak dan telah menganggu jalannya administrasi pemerintahan desa. Maka itu, sangat prioritas bagi DPRD untuk dilakukan pembahasan secepatnya.
Mesti status jabatannya sebagai Pjs Kades yang berasal dari PNS, Kelmi berharap pelayanan dan pelaksanaan roda pemerintahan desa khususnya di 56 Desa yang kini dijabat oleh Pjs tetap berjalan seperti biasa, jangan sampai ada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik. (Endar. R)
