PONTIANAK- Jajaran Polda Kalbar Sebagai upaya untuk mencegah dan menindak peredaran Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (Napza) di Kalimantan Barat, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs Musyafak SH MM menyelenggarakan Seminar Narkoba di Grand Mahkota Hotel, Jl Sidas Pontianak, Selasa 4/4/2017 pukul 08.00 WIB.
Seminar ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, tokoh pemuda dan forkopimda. Sebagai Narasumber, turut hadir Kepala BNN Provinsi Kalbar, Brigjen Pol Drs Nasrullah SH M.Hum, Kepala Bea Cukai Provinsi Kalbar, Syaifullah Nasution dan Direktur Rumah Sakit Jiwa Sei Bangkong Prov Kalbar, Dr Ferry Safariadi.
“Kalimantan Barat termasuk banyak penyeludupan narkoba dan paling banyak peluang penyeludupan narkoba. Narkoba menjadi isu pembicaraan serius, untuk itu perlu peran kita bersama untuk menjaga Kalimantan Barat memerangi narkoba,” ujar Kapolda Kalbar dalam sambutannya.
Musyafak menyampaikan, saat ini narkoba jadi perhatian serus. Untuk itu ia bersama-sama dengan Kejati berkomitmen pelaku narkotika yang tertangkap 10 Kg keatas dihukum mati.
“Komitmen saya bersama Kajati, 10 Kg hukuman mati. Jika tertangkap pelaku narkoba maka harus dihukum, tidak boleh direhabilitasi, sebab jika telah ditangkap maka ia termasuk pengguna narkoba, tetapi jika ia menyerahkan diri meminta rehabilitas maka dibolehkan,” ungkapnya.
Kapolda menyampaikan, Kalimantan Barat termasuk tempat peredaran Narkoba Internasional oleh sebab itu diperlukan peran elemen masyarakat bersama instansi pemerintah dan bersama-sama menangani dan memerangi Narkoba dengan serius.
“Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya sinegritas antara Polri dengan seluruh element masyarakat dan melaksanakan komunikasi yang intensif, salah satunya melalui kegiatan seminar agar terciptanya kemitraan atas dasar kesadaran dan kemauan bersama,” kata Jendral Bintang Dua ini.
Dengan dilaksanakannya seminar ini, Kapolda berharap adanya persamaan persepsi untuk bersinergi menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peran masing-masing dalam pencegahan dan penindakan napza.
“Adanya persamaan persepsi agar bersinergi bersama-sama menciptakan Kamtibmas. Hal ini agar membawa dampak efek jera bagi penyebar dan penjualan narkoba secara langsung baik dari wilayah kalbar atau diwilayah luar Kalbar,” pungkasnya.(try/PKP/ Kantibmas)