PALUTA detikperistiwa.com – Terkait pemberitaan tentang “Didinas Pendidikan Terindikasi Sarang Penggarong Dan Kebal Hukum” dalam komentarnya di FB sepertinya menyindir tentang wartawan jarang mengungkap kekayaan Pejabat Padang Lawas Utara.
Ahmad Yasir Pohan · di FaceBook komentarnya, “kami seabagai petani hanya melihat klo sudah jadi pejabat itu pasti kayanya mendadak,rumah mewah, mobil mewah, kebun luas, dll.tapi..tapi tak pernah di sorot media yg ada di paluta”.
Pengamatan beberapa pejabat teras di Kab Padang Lawas Utara apa yang diamati Ahmat Yasir sepertinya benar,tadinya sebelum menjabat apa adanya tiba-tiba kaya mendadak.
Secara refleksi memandang termasuk Umar Pohan saat ini Kepala Dinas Pendidikan Kab Paluta, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Pariwisata yaiu Makmur Harahap ST dulunya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umun Dan Pertambanagan Energi dari Tahun 2008-2010 di Kab Padang Lawas Utara,Andar Amin Harahap sekarang Wali Kota Padang Sidempuan.
Makmur diganti sekitar tahun 2010 awal akibat temuan BPK-RI Sumut membengkak,namun semasa dirinya berkuasa di dinas tersebut pundi-pundi uangnya diperkirakan milyaran diduga hasil korupsinya diganti Amas Muda Hasibuan SE.
Saat tahun 2009 drastis kekayaan itu di jadikan satu unit rumah mewah di Tano Bato Padang Sidempuan.sekarang bangunan mewanya dilengkapi musik karoke di Batu Tambun, sumber dana diduga digarap di Dinas PU itu berbagai cara,baik dengan cara proyek difiktifkan, maupun Mark-Up.
Dasarnya itulah menjadi temuan BPK-RI sumut,dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2010 saat itu sebagai KPA nya Makmur Harahap ST .
Misalkan,didalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2010, urusan Pekerjaan Umum sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kab Paluta yaitu Makmur Harahap ST terindikasi realisasinya diduga Mark-Up yaitu.
Pembangunan sarana air bersih dengan sistim sumur gali di Desa Batu Tambun Kec Padang Bolak (DAU) sebesar Rp 200.000.000.,pertanyaanya.
Pembuatan MCK dan sumur gali di Desa Situmbaga Kec Halongonan (DAK 2010) sebesar Rp 243.850.000 dana sheringnya (DAU) Rp 24.3865.000.
Pembuatan MCK dan sumur gali di Desa Tanjung Siram Kec Padang Bolak (DAK 2010) Rp 243.850.000 dana sheringnya (DAU) Rp 24.3865.000.
Apakah dana untuk sumur ini sistim digali,berarti manual, hanya memakai alat,Cangkul/Tajak dan Sekop harus menelan biaya ratusan juta ?
Pembanguna Mesjid Raya Gunung Tua Kec Padang Bolak (DAU) sebesar Rp 9.200.000.000 juga tanda Tanya.
Dan Pembanguna Desa tertinggal dalam upaya penanggulangan kemiskinan Desa Hajoran Kec Padang Bolak (BDB) sebesar Rp 400.000.000 .Rehabilitas Rambin Gunung Tua Jae Kec Padang Bolak (DAU) sebesar Rp 100.000.000 besar dugaan realisasinya tidak ada atau fiktif.
Hancurnya pembangunan saat dirinya Makmur Harahap ST sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umun Dan Pertambanagan Energi tidak sedikit jadi temuan BPK termasuk Kantor DPRD Kab Padang Lawas Utara.adapun perinciannya sebagai berikut.
Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan dan Energi Pemkab Padang Lawas Utara misalkan.Pada tahun 2009 yang lalu, menganggarkan Belanja modal sebesar Rp 34.336.157.225,00 dengan realisasi sebesar Rp 31.198.750,00 atau 90,85%
Tapi berdasarkan yang berhasil dihimpun detikperistiwa.com pada pekerjaan pembangunan Gedung Kantor DPRD Kab Padang Lawas Utara di laksanakan oleh PT Surya Jaya Setia sesuai dengan kontrak nomor 640/34/PPK-DPU.PE/IX/2009 tanggal 14 Sep 2009,diketahui sebesar Rp.3.289.809.000,00 jangka waktu pelaksanaan selama 100 hari dan telah selesai dikerjakan serta dibayar lunas,
Pokok permasalahan yang tertuang didalamnya yaitu hasil pemeriksaan fisik dilapangan oleh tim Pemeriksa bersama pejabat pembuat komitmen dan Pengawas lapangan terdapat kekurang pekerjaan sebesar Rp 80.028.412,80 yaitu sebagai berikut;
1:Tanah timbun untuk lantai dalam kontrak (RAB) sebanyak 74,96 m3 namun dilaksanakan sebanyak 591,26 m3 sehingga kurang 149,70 m3 dengan harga Rp 91.281.,00 atau senilai Rp 13.664.765,70.
2:Pekerjaan conblock halaman dalam kontrak(RAB) sebanyak 955,00 m2 namun dilaksanakan sebanyak 180,80 m3 sehingga kurang 774,20 m2 dengan harga satuan Rp 160.000,00 atau senilai Rp 123.872.000,00
3:Pekerjaan bekisting cor lantai dua dalam kontrak (RAB) sebanyak 602,50 m2 namun dilaksanakan sebanyak 595,50 m2 sehingga kurang 7,00 m2 dengan harga satuan Rp 489.872,00 atau senilai Rp 3.429.104,00.
4:Pekerjaan keramik lantai dalam kontrak (RAB) sebanyak 630,40 m2 namun dilaksanakan sebanyak 808,25 m2 dengan harga satuan Rp 342.634,00 atau senilai Rp 60.937.456,90,masih banyak lagi dasarnya yang telah berhasil seseorang itu menjadi kaya,namun konsekwensi hokum di Kab Paluta tidak jelas bagi penggarong uang Negara untuk kebutuhan warga Padang Lawas Utara.
Nara sumber kekayaan Pejabat bukan rahasia umum lagi, rata-rata diperoleh secara mencuri diperhalus bahasanya itulah “Korupsi”.
Kembali kepada Ahmad Yasir Pohan.perlu menganalisis sendiri,apa mungkin pejabat itu memiliki harta melimpah ruah,kalau tidak nyolong,,coba ambil kalkulator menghitung berapa gaji mereka dan berapa pengeluaran mereka.apa sebanding kekayaan yang didapat dengan gaji mereka,sehingga dari mana dapatnya,”Iqro”.
Dilangsinya hal ini demi menghilangkan kecurigaan Ahmad terhadap wartawan yang ada di Kab Padang Lawas Utara,meskipun menjadi resiko besar bagi wartawan ini.
Wartawan juga ada kaya mendadak,karena itu tadi aspirasi dan informasi dengan data yang akurat di khianatinya dan jadikannya jadi bahan untuk mendapat uang,padahal itu informasi penting yang harus diketahui orang banyak
Dan propesi wartawan hanya dijadikan sebagai jembatan untuk mendapat proyek,bukan jembatan aspirasi masyarakat lagi.
Intinya hancunya pembanguna tak lain gara-gara meraup untung lebih tinggi,tak heran jadi kaya mendadak, sehingga berbagai cara dilakukan termasuk kongkalikong caranya antara pemborong,pengawas hingga penguasa anggaran,.sehingga dampaknnya bangunan itu belum sebulan sudah tidak bias dilalui.
Namun tentang kekayaan Kepala Dinas Pendidikan Kab Paluta Umar Pohan data yang dihimpun masih kurang lengkap, namun dulunya beliau Umar Pohan termasuk alim orangnya belakangan ini sekilas infonya ada perubahan pada diri beliau.(Mauliddar S)