QOTAR MASIH DALAM PEMBICARAAN DENGAN TURKI DAN IRAN UNTUK PASOKAN LISTRIK

TURKI- Hingga Rabu (7/6), Qatar masih dalam pembicaraan dengan Turki dan Iran untuk pasokan logistik pangan.
Qatar berusaha untuk mengamankan pasokan air dan makanan untuk mematahkan kemungkinan krisis pangan di tengah-tengah memburuknya hubungan diplomatik dengan negara Teluk.
“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Turki dan Iran dan negara-negara lain,” kata pejabat Qatar yang dalam kondisi anonim karena isu sensitif terkait pasokan yang akan dibawa melalui penerbangan kargo Qatar Airways.
Tindakan mengisolasi Qatar telah mengganggu perdagangan komoditi unggulan minyak mentah, metal dan makanan. Jika semakin dalam, isolasi ini mungkin mengguncang ke pasar gas global, tempat negara Teluk menjadi pemain utama.
Saat ini, impor makanan mulai terdampak saat Arab Saudi menutup perbatasan darat dengan Qatar, sehingga ribuan truk-truk yang membawa persediaan terjebak.
Qatar, negara yang sangat bergantung pada impor makanan untuk memberi makan dengan sebagian besar penduduk yang berjumlah 2,6 juta jiwa. Pemerintah Doha meyakinkan penduduknya, bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kehidupan tetap berjalan normal.
“Kami tidak mempunyai masalah dengan bahan makanan. Kami memiliki cadangan strategis dalam sejak 2014, kami tempat tidak melihat kehidupan akan terpengaruh,” ujar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman al-Dari yang dikutip CNN pada Selasa (6/6).
Departemen Perdagangan dan Ekonomi merilis video pada hari Selasa yang menunjukkan rak supermarket kehabisan dengan makanan dan barang-barang lain setelah warga Qatar memborong bahan makanan karena khawatir krisi pangan.
Kisruh dipicu oleh laporan berita kantor berita Qatar, yang mengutip Emir Tamim bin Hamad Al Thani saat mengkritik Arab Saudi yang mengeluarkan retorika anti-Iran. Tetapi Qatar kemudian menyatakan situs Qatari tersebut telah diretas oleh penyerang tidak dikenali, yang kemudian memasang laporan palsu.
“Kami ingin melihat Qatar melaksanakan janji-janji ini yang dibuat beberapa tahun lalu dalam kaitan dengan dukungan dari kelompok-kelompok ekstremis, media yang bermusuhan dan interferensi dalam urusan dari negara-negara lain,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir yang ingin Qatar berjanji seperti pada tahun 2014.
Jubeir menambahkan bahwa Qatar harus berhenti mendukung Ikhwanul Muslim dan gerakan militan Palestina, Hamas.
 Dia telah menolak untuk memaparkan langkah-langkah nyata Qatar agar Saudi mengakhiri blokade. Tetapi Jubeir memastikan laut, tanah dan blokade udara yang dikenakan oleh negara-negara Teluk lain juga akan menjatuhkan berdampak besar pada Qatar. (DRADIQU)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.