
BATAM-Wakil Walikota (Wawako) Batam, Amsakar Ahmad, menilai Batam secara Pandapatan Asli Daerah (PAD) sudah memenuhi persayaran untuk dijadikan provinsi.
Namun, Amsakar menambahkan jika Batam dimekarkan maka berdampak kepada Provinsi Kepulauan Riau, karena 50-60 persen perekonomian ditopang Batam.
“Nanti Provinsi Kepri jadi sesak napas, dan kabupaten/kota lainnya di kepri masih cukup berat untuk mencari PAD,” kata Amsakar, Rabu (14/6).
Selain itu, katanya, dari sisi rentang kendali wilayah, dengan pulau-pulau terluar lainnya, masih bisa dijangkau hanya satu jam perjalanan jadi belum ada kendala, lalu untuk jumlah kota/kabupaten, belum memenuhi, hanya ada satu kota di Batam ini.
Jadi menurut Amsakar, soal menjadikan Batam sebagai provinsi hanyalah wacana saja. “Silahkan, tapi saya fikir terlalu prematur untuk saat ini,” ujar Amsakar.
Menurutnya, ada sejumlah indikator harus disiapkan untuk provinsi khusus diantaranya: jumlah penduduk, rentan kendali wilayah, jumlah kab/kota penopang, potensi PAD.
Selain itu, Provinsi Kepulauan Riau juga baru saja dimekarkan dari Provinisi Riau. Sehingga masih terlalu dini untuk menjadikan Batam ataupun Barelang (Batam Rempang Galang) menjadi provinsi khusus.
Sebetulnya, memiliki ide untuk menjadikan Batam sebagai Provinsi Khusus adalah BJ Habibie yang adalah tokoh pembangun Batam.
Ia menyebutkan bahwa Batam sudah layak menjadi provinsi khusus seperti DKI Jakarta.
Sejumlah anggota dewan dan pengusaha juga sepakat dengan ide Habibie dan sangat diterima masyarakat Batam.
Belakangan muncul lagi beberapa ide yang sebetulnya hanya meniru konsep dari Habibie cuma hanya membedakan namanya saja, seperti Provinsi Khusus Bareleng. (ret/bn)