PALUTA detikperistiwa.com – Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Padang Lawas Utara ( Paluta ) menggelar pembekalan dan pelatihan tata cara penyembelihan hewan dan produksi olahan makanan yang higienis lagi sehat sesuai syariat islam, kamis ( 2/6 ), di aula MUI Paluta. Sedikitnya 50 orang dilibatkan dalam pelatihan tersebut.
Sosialisasi yang diikuti perwakilan MUI di sembilan kecamatan, penyembelih dan pengusaha ayam potong, sapi dan bahkan cara pemotongan tahu dan tempe tidak ketinggalan bahkan sangat mendapat antusiasme dari para peserta pada saat pelatihan tersebut, para peserta langsung mendapatkan penjelasan langsung dari ahlinya dan diajarkan praktek pemotongan hewan menggunakan ayam dipandu langsung ketua MUI Paluta H Mukti Siregar didampingi Sekretaris H Adabul Ahyar Siregar, pemateri Kadis Peternakan Paluta Ir Mara Bangun Harahap dan dr Sofyan Siregar ( Ahli di bidang kesehatan ) dipelataran kantor MUI Paluta.
Usai dipotong, daging ayam tersebut diperiksa secara langsung dengan menggunakan alat yang telah disiapkan pemateri Ir Mara Bangun Harahap dengan teknologi modren untuk mengetahui kadar PH dan penyakit yang ada dalam tubuh daging itu.
Ketua panitia Tohong Pangondian Harahap disela – sela kegiatan mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja MUI Kabupaten Paluta tahun 2016 dalam rangka menindaklanjuti Gerakan Halal Nusantara yang telah dicanangkan Gubernur Sumatera Utara di kota Prapat bulan Februari 2016 lalu.
Tujuannya, untuk memberikan pemahaman kepada peserta, terutama para pelaku bisnis dibidang peternakan seperti tukang potong hewan, pengusaha tahu tempe dan konsumsi di pasar tradisional maupun kampung / desa agar dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan syariat islam.
“ Sosialisasi ini disamping mendukung “Gerakan Halal Nusantara”, juga merupakan dalam rangka persiapan menjelang bulan suci ramadhan, ” ujar Tohong.
Senada juga disampaikan Sekretaris MUI Paluta H Adabul Ahyar Siregar. Menurutnya pelatihan ini dilaksanakan untuk menjawab atas keresahan maupun keraguan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat konsumen, terutama dari kalangan muslim, terkait kehalalan hewan potong yang dijual di pasaran. Ini terkait mekanisme penyembelihan yang acap kali tidak diketahui siapa yang melakukannya terutama ibu – ibu rumah tangga atas status kehalalan hewan – hewan potong yang dijual di pasaran termasuk juga faktor kesehatannya.
“ Diharapkan pelatihan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak, Baik aturan, status kehalalannya sesuai syariat Islam, maupun faktor higinisnya yaitu terjamin kesehatannya, ” ungkapnya.
Ketua MUI Paluta H Mukti Ali Siregar dalam paparannya menjelaskan banyak manfaat yang didapat jika hewan yang disembelih sesuai dengan syariat Islam.
Di antaranya sebelum dipotong, hewan, unggas dan lainnya tidak dalam kondisi stress. Saat pemotongan pun, lanjut Mukti, hewan kurban jangan sampai merasa kesakitan, sehingga pisau harus steril dan tajam.
Lebih lanjut, Ketua MUI menambahkan kegiatan itu bukan untuk mengajari namun untuk mengulang kaji terkait pemotongan hewan kurban.
Karena itu merupakan ibadah dimana proses pemotongan ( sembelih ) apa sudah sesuai, itu untuk melindungi umat dari produk halal.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan para imam, tukang potong yang banyak sebagai penyembelih hewan kurban bisa mengulang kembali kaji agar tidak lupa. Karena ini penting, menyangkut umat Muslim yang kian tahun meningkat melakukan penyembelihan hewan kurban.
Pemateri lainnya Ir Mara Bangun Harahap menjelaskan tentang tata cara pemotongan cara ASUH ( Aman, Sehat, Utuh dan Halal ), sehingga harus dilakukan pencerahan mengenai standar operasional
Selain itu pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap jadwal vaksin anthrax, karena hewan yang baru dua bulan divaksin belum boleh dipotong. Karena itu, dalam pengawasan dilakukan penerapan lima azas kesejahteraan hewan berupa bebas dari rasa lapar dan haus, rasa tidak nyaman, rasa sakit, luka, rasa takut dan bebas melakukan perilaku amaliahnya.
Terpisah, Aris Lubis salah seorang peserta, mengungkapkan, pembekalan yang diberikan MUI Paluta sangat bermanfaat dan berharap kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang berkesinambungan. “( Mauliddar S ).