ROKAN HULU detikperistiwa.com – Memasuki bulan puasa Ramadhan, masyarakat Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), resah akibat harga daging sapi di Pasar tradisional Dalu-Dalu meroket, warga meminta supaya Pemkab Rohul bertindak dan menetralisir harga tersebut.
Warga Tambusai Timur, Thamrin Nasution, mengakui kalau harga daging sapi mencapai Rp 150 ribu, padahal menurut sepengatahuannya, pengumuman dari Presiden RI Joko Widodo, kalau harga daging sapi pada bulan bulan puasa paling tinggi Rp 80 ribu.
“Kini di pasar dalu-dalu kok bisa harga melambung, apa Pemkab Rohul tidak ada melakukan pengawasan, kami meminta supaya adalah tindakan tegas, supaya kami masyarakat kurang mampu ini bisa menikmati daging sapi minimal memasuki bulan puasa ini,” harap Thamrin Nasution, Minggu (5/6).
Diapun berharap agar Pemkab Rohul melalui dinas terkait, untuk datang kepasar-pasar tradisional guna mengecek sekaligus menyampaikan kepada pedagang sapi dan masyarakat pembeli, berapa harga daging sapi per kilogram yang sebenarnya. “Kami berharap supaya pedagang boleh saja mendapat untuk tapi jangan sampai seperti ini hampir 90 persen kenaikannya, padahal sebelumnya harga daging maksimal Rp 85 ribu per kgnya,” cetusnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Rohul, HT Rafli Armen menjelaskan kalau masalah daging sapi ini belum ada Harga Eceran Tertinggi (HET)nya, itu stuasi pasar yang membuat, ketika banyak perminta para pedagangan menaikkan harganya.
“Palingan nanti bisa kita lakukan, kalau dana dan intruksi dari Bupati Rohul Suparman, kita gelar operasi pasar, sehingga masyarakat tidak terlalu berat dalam menghadapi bulan puasa ramdahan dan menjelang hari raya idul fitri,” sebutnya diujung terlpon dan katanya di Rohul belum ada HET harga sapi dan kalau beras yang naik barulah bisa dilakukan pengawasan. (Endar. R)
