
Keterangan Gambar: Tokoh Adat Mandailing Napitu Huta, Rohul-Riau, Ramlan Lubis
ROKAN HULU -Dugaan korupsi dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) 2016 lalu, mendapat sorotan dari sejumlah aktifis dan LSM, rencananya mereka akan adakan demo ke Kantor Kejaksaan Negri (Kejari) Rohul.
” Diduga korupsi dilakukan oknum pengurus KONI inisial (AH), kita merencanakan demo, hal ini sesuai laporan dan desakan dari pemuda Desa Rambah Tengah Barat (RTB) Kaiti, demo ini akan saya pimpin langsung,” tegas Ramlan Lubis yang merupakan aktifis anti korupsi dan meminta pada Kajari agar segera mengusut tuntas kasus “KONI Gate” yang diduga tidak jelas penggunaanya.
Masih di tempat yang sama, Ketua Pemuda Desa RTB-Kaiti, Kecamatan Rambah, Arfin Nasution mengatakan siap menggerakkan pemuda se Desa Kaiti, karena mereka merasa ditipu oknum Ketum KONI (AH) yang mengatakan akan memulangkan Kas pemuda yang terpakai untuk kegiatan KONI tersebut.
“Namun semuanya hanya pembohongan publik semata sampai hari ini, kas pemuda juga tak kunjung dipulangkan,” terang Arfin Nasution dengan nada agak medal.
Paling mengherankan dan tidak masuk akal bagi Arfin Nasution lagi, kemana dana KONI sampai milyaran rupiah sementara kas pemuda yang dipakai hanya jutaan rupiah tak terpulangkan.
Ini cukup membingungkan ulasnya lagi, karenanya beliau siap menggerakkan massa pada demo nanti, Arfin Nasution berjanji akan menggarakkan massa 300 orang dengan tujuan menyampaikan hasrat mereka sebagai masyarakat awam kepada penegak hukum dengan jalur demonstrasi damai
Kemudian, Ramla Lubis yang juga Mantan Ketua Pimpinan Cabang Partai Bulan Biantang (PBB) Rohul sangat mendukung inisiatif pemuda Desa RTB-Kaiti dan aktifis untuk demo tersebut agar oknum yang memakan uang rakyat tersebut cepat di adili dan hukum.
“Jebloskan kepenjara agar kedepan bisa jadi efek jera dan siapapun Pengurus KONI Rohul bisa lebih berhati-hati dan tidak mengambil hak masyarakat lagi,” pungkas Ramlan Lubis yang juga Tokoh Adat Masyarakat Mandailing Napitu Huta mengakhiri (dar/risto)