TERTIBKAN PENGURUS TARIQAT NAQSYABANDIYAH ROHUL RENCANAKAN GELAR SULUK RAPAT

ROKAN HULU detikperistiwa.com – Pengurus Tariqat Naqsyabandiyah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Ade Irwan Hudayana bergelar Khalifah Tongku Mudo, merencanakan menggelar suluk rapat dengan target supaya kepengurusan seluruh surau-surau suluk bisa tertib dan mengembalikan fungsinya ke hithahnya.

Kini, kata, Khalifah Tongku Mudo, Kabupaten  Rohul, memiliki filosifi daerah yang dikenal dengan Negeri Seribu Suluk, dari 16 kecamatan se Rohul, ada empat kemah yang harus membentuk komunikasi sehingga eksistensinya bisa benar-benar bermafaat bagi masyarakat.

“Kemah tersebut, yakni Kumpulan-Kabupaten Pasaman Provinsi Sumbar, Babussalam Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Prof. Dr.H. Kaidirun Yahya dan Syekh Abdul Gani, Tanjung Murawa-Sumut,” terang Khalifah Tongku Mudo, di Pasir Pangaraian, Jumat (10/9).

Jelasnya, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rohul, Yurikawati, supaya kegiatan suluk ini agar dibuatkaan kelender daerah, sehingga negeri menjadi tujuan wisata religi untuk beribadah.

“Kita himbau seluruh pengurus surau suluk supaya mengeksiskan program-progam masing-masing, sebab jika memang nanti sudah benar-benar berkiprah untuk peminaan umat, saya yakin dan percaya negeri kita ini akan aman dan tenteram,” paparnya.

Sambung, Khalifah Tongku Mudo, bagi jamaah yang datang berkunjung dari luar daerah, ke Negeri Seribu Suluk, pihak surau-surau dapat menyediakan air tawajuh yang bisa menjadi oleh-oleh bagi para pengunjuk, karena karomah dari air tawajuh tersebut bisa mengurangi dan menghilang kalau ada anak otaknya bebal.

“Tentu nanti surau-surau suluk bisa menyiapkan itu, selain itu juga tempat suluk sebagai sarana dan media untuk kembali kepada Allah atau bertobat, muhasabah diri serta mengerti siapa sebenar kita dan kemana tujuan kita,” pungkasnya. (Endar. R)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.