PASAMAN-Pekerjaan Pembangunan Jalan Usaha Tani Mudiak Air jorong Ampang Gadang Kecamatan Panti yang dilaksanakan CV PUTRA NUIS Kegiatan Dinas Pertanian tahun 2016 dengan Pagu Dana Rp.199.540.000 diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tertuang didalam Surat Perjanjian kontrak Pekerjaan.
Dugaan penyelewengan Spesifikasi pada pekerjaan pembangunan jalan usahan tani tersebut disebabkan, kelalaian pengawasan dari Dinas pertanian. Sehingga kontraktor didalam melaksanakan pekerjaan asal-asalan dan terindikasi mengambil keuntungan tanpa memikirkan betapa pentingnya pembanganan jalan tersebut untuk kepentingan masyarakat.
Tafriandi PPTK proyek tersebut mengatakan bahwa pekerjaan tersebut telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya dalam Kontrak dan volume Pekerjaan tersebut tidak kurang sedikitpun sehingga kami berani menerima pekerjaan katanya.
AMRI MASTA LSM TOPAN-RI yang melakukan investigasi kelapangan mengatakan diduga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam Kontrak pekerjaan dan ada dugaan pencurian volume pekerjaan.
Kami dari LSM TOPAN-RI sudah meperingatkan secara lisan kepada Kuasa Pengguna Anggaran/KPA, agar jangan menerima dan mencairkan dana proyek tersebut karena diduga volume proyek tersebut banyak diselewengkan, akan tetapi Romi Siswandi selaku KPA tetap menerima dan mencairkan dana proyek tersebut, kata Amri Masta.
Katanya lagi sesuai hasil investigasi dan data yang ada, kami akan melaporkan pekerjaan tersebut kekejaksaan.
Meskipun ada dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang mengatakan, tidak akan menerima pekerjaan tersebut kalau memang tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan. Namun nyatanya, pekerjaan pembangunan jalan usaha tani mudiak air Ampang Gadang tersebut tetap diterima dan uang proyek tersebut tetap dicairkan, sebut Amri Masta.
Ir Yosvarman Kepala dinas pertanian ketika dikonfirmasi awak media mengatakan akan membicarakan dengan KPA, PPTK, Tim PHO yang terkait dengan pekerjaan tersebut dan waktu itu saya belum menjadi Kepala Dinas Pertanian dan pastinya saya tidak mengetahui permasalahannya, sebut Kadis. (Iwo / Rz).