UNJUK RASA DUGAAN KORUPSI MANTAN BUPATI ROHUL, ACHMAD, RATUSAN MAHASISWA DAN MASYARAKAT HAMPIR BENTROK DENGAN PENGAMANAN KPK-RI

demoyJAKARTA detikperistiwa.com – Unjuk rasa dugaan korupsi Mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul), Achmad, Kamis (26/8), sekitar pukul 11.20 Wib, ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMAK) dan Masyarakat, hampir bentrok dengan petugas keamanan Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) RI.

Pasalnya ratusan pengunjuk rasa tersebut, bersikukuh dan bersikeras supaya bisa melaksanakan orasi dan menyampaikan aspirasi dengan Kantor KPK yang lama, namun alasan pihak kepolisian di tempat itu, tidak dibolehkannya digelar unjuk rasa di Kantor KPK yang lama, karena menganggu ketertiban umum dan lalu lintas.

Menurut keterangan pengamanan saat itu, di Gedung KPK yang lama tidak boleh berunjuk rasa, sebab menganggu peraturan daerah setempat tentang ketertiban umum.

Tapi setelah Koordinator Aksi, GEMAK dan Masyarakat Rohul, Armansyah berdiskusi alot dengan pihak kepolisian, akhirnya, masa pun mengalah, kemudian melanjutkan orasi di gedung KPK yang baru.

Secara bergatian para pengunjuk rasa berorasi, termasuk saat itu mereka meminta para penyidik KPK turun ke Rohul untuk mendalami sejumlah kasus korupsi dahn suap baik yang kasusnya sudah ada yang tersangka maupun yang masih lidik dari pihak kepolisian dan kejaksaan, antara lain, kasus suap KPUD Provinsi Riau, kasus bantuan anggaran pemerintah kabupaten ke pemerinatahan desa tentang Alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2015 lalu pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Rohul, kasus Surat Perintah Perjalanan (SPPD) fiktif pada Dinas Badan Kepegawain Daerah (BKD) Rohul.

Tidak itu saja para pendemo bersorak lagi, “Kami minta Pimpinan KPK Agus Raharjo supaya memerintahkan penyidiknya untuk melidik kasus Yayasan Islamic Center Rohul dan Yayasan Syekh Ibrahim Alkholidi yang dananya mencapai ratusan Miliyar rupiah,” sorak Armansyah.

Lanjut, koordinator aksi akibat pembangunan dua yayasan tersebut masih banyak lagi desa-desa di Rohul belum mengecap pembangunan, baik itu infrastruktur jalan, jembatan, listrik, pendidikan dan lainnya.

“Kami tak mau uang rakyat harus masuk kepada yayasan pribadi Mantan Bupati Rokan Hulu, Achmad dan kroni-kroninya,” tegas Armansyah lagi.

Kemudian ditegaskan pendemo lainnya, menghimbau pada para pimpinan KPK supaya turun ke Rohul, memeriksa dua yayasan tersebut, jika terbukti nanti ada korupsi dilakukan Mantan Bupati Rohul Achmad, supaya melakukan pemanggilan dan penangkapan. “Hidup mahasiswa Rokan Hulu, hidup masyarakat Rokan Hulu, tangkap pelaku koruptor di Rohul,” sorak-sorak para pendemo.

Para pendemo, tampak memegang beberapa buah sepanduk yang bertuliskan, “tangkap koruptor Rokan Hulu” “Periksa Kekayaan Mantan Bupati Rokan Hulu Achmad” “Kembalikan uang rakyat Rokan Hulu” jangan jual agama untuk korupsi dan lainnya.

Selain itu, tampak puluhan anggota kepolisian begitu ketat melakukan pengamanan, digerbang Kantor KPK yang baru, setelah para pengunjuk rasa melakukan orasinya, sehingga koordinator massa berkoordinasi dengan pihak KPK RI termasuk pihak kepolisian, terkait aspirasi masyarakat dan mahasiswa tersebut semuanya sudah dicatat pihak KPK, akhirnya pada pukuk 13.40 Wib masa membubarkan diri dengan aman dan tertib.

Aksi tersebut, merupakan aksi kedua yang digelar masyarakat Rohul, di KPK RI supaya segera mengadili Mantan Bupati Rohul, Achmad, saat itu pengunjuk rasa, jika pihak KPK RI belum juga bergerak mereka mendatang massayang banyak lagi (Endar. R)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.