ROKAN HULU detikperistiwa.com – Satuan Reskrim Polres Rokan Hulu (Rohul) lakukan penyelidikan terkait terbakarnya lahan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) seluas 130 hektar terletak di Jurong Desa Bonai Kecamatan Bonai Darussalam.
Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto melalui Kasat Reskrim AKP Muhamad Wirawan Novianto mengatakan laporan dari anggota KTNA Desa Bonai sedang diproses. “Kita sedang melakukan penyelidikan, dari mana asal titik api penyebab kebakaran lahan tersebut, Kebakaran tersebut dilaporkan di Polsek Bonai Darussalam dan sudah dilimpahkan di Polres Rohul untuk ditindak lajuti,” katanya Jumat, (9/9) depan Polres Rohul dan menjelaskan yang di panggil saat ini hanya sekedar interview saja bukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Terangnya lagi, setelah dilakukan penyelidikan dilanjuntkan dengan gelar perkara yang di laksanakan di Polda Riau. Di tempat yang sama Penasehat Hukum (PH) masyarakat anggota KTNA Desa Bonai Dali Zatulo Lase mengatakan lahan yang terbakar tersebut seluas 130 hektar dari lahan KKPA 2500 ha dan sudah berproduksi umur tanam 6-8 tahun.
Menurutnya, awal kebakaran disebabkan dari kebun oknum masyarakat yang berbatasan dengan lahan KTNA Desa Bonai, bukan dari areal KTNA. Kebakaran itu terjadi sekitar pertengahan Agustus 2016 lalu dan saat itu langsung dilaporkan ke Polsek Bonai Darussalam. “Tidak mungkin masyarakat anggota KTNA membakar, karena sawitnya sudah Produksi,” katanya.
Dia menjelaskan kedatangan mereka di Polres Rohul, hanya menghadiri undangan dari pihak Polres Rokan Hulu melalui Reskrim Rokan Hulu klarifikasi untuk menindak lanjuti laporan KTNA di Polsek Bonai Darussalam.
”Selaku Penasehat Hukum dari KTNA Desa Bonai, kita mendesak Polres Rohul untuk menindak lanjuti laporan Clientnya tersebut, supaya publik tau asal titik api pada kebakaran tersebut,” tutupnya dan untuk diketahui sebelumnya diberitakan Ratusan Hektar lahan di Kecamatan Bonai Darussalam terbakar (Endar. R)
