PLH DIREKTUR RSUD NYATAKAN PIHAKNYA TIDAK PERNAH MEMILIH PASIEN

ROKAN HULU detikperistiwa.com – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rokan Hulu (Rohul) menyatakan tidak pernah memilih pasien, tindaklanjuti permasalahan terkait meninggalnya bayi pasangan Arianto dan Rice, yang awalnya diduga kesalahan pihak RSUD Rohul.

Diakui Pelaksana tugas harian (Plh) Direktur RSUD Rohul, Leni, kamis ( (6/10) siang menegaskan, saat bayi dilahirkan dalam keadaan normal, kemudian dirawat di ruangan Perinalogi, dan bayi diletakan di Infant Warmer yang berfungsi stabilkan suhu tubuh bayi sama dengan incubator pada Senin (3/10) dini hari.

Kemudian, saat 18 jam keadaan bayi semakin menurun,  dan sempat alami pendarahan. Itu bisa disebabkan karna kondisi si ibu yang kian memburuk, juga bisa disebabkan karena jantung, hati serta lainya belum stabil.

“Kondisi bayi kian memburuk, kita sudah sarankan agar bayi dirujuk ke RS Pekanbaru. Menunggu keluarga berunding, bayi kemudian kita lakukan penanganan intens dengan memindahkannya ke incubator yang miliki alat pemacu pernapasan‎ atau disebut, CPAP,” sebut Leni.

CPAP di RSUD hanya ada satu dan saat itu ada dua bayi lain yang membutuhkannya. Tetapi, pihaknya prioritaskan ke bayi pasangan Arianto dan Rice. “Saat kita sarankan untuk dirujuk, keluarga pasien menolaknya entah mengapa. Kita juga minta keluarga bayi menandatangani penolakan rujukan. Tapi Namun keluarga tidak mau, dan tidak lama berselang lama si bayi meninggal di incubator yang alat CPAP masih berada di tubuh si bayi,” ucap Leni lagi.

Sitanya apakan benar pihak RSUD prioritaskan bayi lainya, Leni menegaskan pihak RSUD sudah bekerja sesuai SOP. Pihaknya juga tidak ada pilih-pilih pasien dan semuanya sama. “Anggapan keluarga yang meletakkan bayi di luar incubator, Infant Warmer, dan itu sama fungsinya dengan incubator. Saat kondisi bayi menurun kita pindahkan ke ruangan ICU anak yang incubatornya ada alat CPAP,” katanya.

Sedangkan pengakuan Humas RSUD Minarli Ismail mengakui, terkait tuntutan pihak keluarga, diakuinya itu adalah hak dari setiap masyarakat, yang jelas sesuai keterangan dari para perawat semua dilakukan sesuai SOP.

Anggota Dewan perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Rohul dari Fraksi Nasdem Alpasirin menegaskan, pemerintah harus bertindak tegas dengan kondisi kesehatan Rohul “Karena ini merupakan publik servis, jangan main-main. Pemerintah harus prioritaskan alat-alat kesehatan di RSUD, apalagi fasilitas nya sudah banyak yang tidak berfungsi dan jangan perjalanan dinas aja yang diproritaskan. Ini merupakan kebutuhan masyarakat, tolong pemerintah agar peka apa yang terjadi ditengah masyarakat,” imbuanya.

Selain itum dirinya juga menerima keluhan dari para pegawai RSUD yang honor lemburnya tidak dibayarkan hingga kini, untuk itulah pemerintah harus bergerak cepat.(Endar. R)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.