
Oleh : Sutan Erwin Sihombing SH
Kejayaan Indonesia tanpa Papua adalah ibarat Pendekar tanpa sabuk, begitulah pentingnya Papua di Indonesia. Kehidupan dibuktikan dgn peradaban, Indonesia memiliki gunung – gunung yang tinggi, konon gunung Toba tingginya sampai menembus langit hingga ledakannya melahirkan danau yang indah dan ter luas.
Kemudian diikuti oleh gunung Krakatau dan Jayawijaya di Bumi Nusantara. Hanya manusia Masa lampau adalah cerminan buat masa yg akan datang, pegunungan Jayawijaya adalah gunung yang satu satunya di selimutin kabut guna menyimpan betapa berartinya menjaga harta karun yang berada di dalam perut bumi Papua.
Perjuangan Indonesia atas bumi Papua baik melalui konfrensi meja bundar 23 Agustus 1949 dilakukan dan 27/12-1949 perjuangan membuahkan hasil hingga dilakukan penyerahan Papua di Istana Op de dam yang langsung dihadiri Ratu Belanda dan dilanjutkan di Istana Negara Republik Indonesia.
Belanda tidak rela akan kesemuanya itu dan merancang gejolak baru dengan mendirikan dewan nasional Papua yang kemudian menjadi cikal bakal OPM pada tanggal 1/12-1961 kondisi ini memanas, hingga Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 menyatakan perang terhadap OPM
Perjuangan terus menyelimuti walaupun tanggal 1 Mei 1963 diperingati hari kembalinya Papua dalam NKRI hingga akhirnya PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat ) diuji hingga keluarlah pengesahan resolusi majelis umum PBB No. 2504 tanggal 19 oktober 1969 dan dilanjutkan pengukuhan menjadi propinsi ke – 26 dengan nama Irian Jaya.
Sungguh suatu perjuangan yang besar dan hubungan yang kuat hingga akhirnya hal tersebut menjadi sejarah bagi kita bahwa Papua memiliki peranan yang sangat penting bagi ke seimbangan Nusantara.
Rakyat Semesta dan Papua harus menyambut baik dan memahami bahwa kedudukan yg bermartabat hendaknya di lanjutkan, perjuangan harus tetap dilanjutkan.
Berawal dari kesalahan yang menggantungkan kemampuan terhadap negara lain merupakan awal dari bencana, hadirnya negara Asing dan termasuk Australia yang mengobok – obok keamanan masyarakat sudah tidak asing lagi
hingga akhirnya kesemuanya memiskinkan kita.
Papua adalah Keramat, kami menyakini bahwa NKRI hanya kenangan jika Papua lepas dari Indonesia, demikian di katakan Ketum Kamtibmas Indonesia di markas bersama awak media.
Lembaga Kamtibmas Indonesia siap menjadi corong untuk menghempang agen -agen rahasia yg bermain – main dengan NKRI, dengan mengkamtibmasi seluruh warga Papua maka akan melumpuhkan agen agen asing yang menjadi urat konflik yg merupakan pesanan asing dan kelompok lainnya. Ujar Panglima Keamanan ketertiban masyarakat Indonesia.