TIGARAKSA detikperistiwa.com – Ternyata Pemkab Tengarang, masih mengeluarkan biaya untuk sewa lima unit bus mengangkut pengawai selama 12 bulan dengan biaya Rp 1.2 Miliar, padahal para pegawai itu sudah ada gajinya dari pemerintah, sehingga hal ini membuat masyarakat heran.
Salah seorang yang mengaku Warga Tiga Raksa, Sulaiman (41), kalau dirinya heran, sebab kini jadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat, kalau pihak Pemkab Tangerang masih menyewa lima unit bus untuk mengangkut pegawai.
“Waw…!, saya heran, kok bisa ya, padahal para pegawai itu, sudah ada gajinya, kok mesti diangkut lagi dan saya pun kurang mengerti tentang yang begituan, apa gaji kurang ya,” kata, Sulaiman, Minggu (22/10) dengan keheranan.
Sedangkan informasi yang didapat, kalau hal tersebut, sesuai dengan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), dalam APBD Tahun 2016 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Bagian Umum Sekretariat Daerah (Sekda), nama kegiatan, pengadaan jasa sewa sarana mobilitas, nama paket, belanja sewa sarana mobilitas darat.
Kemudian, volume kegiatan, lima unit bus dengan dana RP 1.200.000.000, keterangan, untuk sewa angkutan bus besar pegawai komplek tiga raksa 4 unit x 12 bulan dan sewa angkutan bus tiga perempat pegawai Komplek Tiga Raksa 1 unit x 12 bulan.
Atas data tersebut, tanggapan Aktifis Anti Korupsi, M. Yaqin, merasa juga ikut heran, padahal pihak Bagian Umum Sekadakab Tangerang juga sudah ada pengadaan kenderaan dinas bermotor perorangan, pengadaan angkutan bermotor barang dan pengadaan kenderaan bermotor roda dua sebanyak 33 unit dengan anggaran Rp 1.293 Miliar.
“Anggaran itu pada APBD Tahun 2016 sekitar Rp 1.293.000.000, untuk kenderaan perorangan 1 unit Rp 493.000.000, kemudian pengadaan angkutan bermotor barang 3 unit dengan dana Rp 540.000.000 dan pengadaan kenderaan bermotor roda dua sebanyak 29 unit dengan dana Rp 260.000.000,” ungkapnya.
Namun, ketika dicoba melakukan konfirmasi dengan Kabag Umum Setdakab Tangerang, tapi sudah dua kali mendatangi kantornya, tapi tak kunjung berhasil dan tidak ditemukan di tempat, selanjutnya dicoba meminta nomor kontak yang bisa dihubungi pada pegawainya, anehnya para stafnya itupun tidak memilikinya. (Endar. R)
