TANGERANG detikperistiwa.com – Warga Pulau Cangkir, Kecamatan Krenjo, Kabupaten Tangerang, Udin (61), meski dengan hidup pas-pasan, namun dirinya tetap bertahan selama 17 dengan hembusan gelombang laut setiap harinya, maklumlah ia tidak memiliki ketrampilan untuk mencari kehidupan di kota.
Baginya riak-riak kecil dari gelombang laut menjadi kesenangan dan hiburan tersendiri, karena tempat mereka tinggal memang tepat dibibir laut, bahkan sebagian dari rumahnya berada di permukaan laut tersebut.
Tapi pria yang punya anak empat ini, tetap tabah menjalani hidup walaupun seadanya, meskipun kadang-kadang sepi pengujung, ia tetap bersyukur kepada Allah SWT, karena masih dikucur rezki yang halal.
Sehari-harinya, Udin, bersama istri, berjualan makan ringan seperti mie rebus, gorengan dan lainnya untuk menyambung hidup keluarganya, meskipun mereka masih dibelenggu perasaan dihantui, jika nanti sewaktu-waktu, pemerintah mengambil lahan mereka, tempat mereka berjualan dan menjadikannya untuk kepentingan yang lain.
Sebab hingga saat ini, status lahan mereka berjualan tersebut, masih tanah Pemkab Tangerang, makanya Udin dan para pedagangang lainnya, berharap agar pemerintah memberikan bantuan kepada mereka.
“Kalau mau pemerintah menghibahkan lahan ini kepada kami, supaya kami tidak terus merasa was-was dan dihantui,” katanya belum lama ini.
Udin sendiri, tidak bercita menjadi orang kaya, sebab bisa hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari ia sudah sangat bahagia. “ Saya pak dapat makan untuk keluarga sudah senang dan tak terfikir untuk jadi orang kaya,” tukasnya. (Endar. R)