PEKANBARU-Perjalanan panjang menuju Riau satu cukup melelahkan semua pihak baik bakal calon ataupun para simpatisan terhadap Bacaguri tertentu.
Hal ini terbukti seiring bergulirnya peta politik jelang akhir masa pendaftaran yang sudah ditetapkan KPU Provinsi Riau.
Dalam sepekan terakhir banyak beredar issu, bahkan di berbagai media online menyuarakan peta politik bacagubri diperkirakan dua atau tiga paslon yaitu Arsyadjuliandi Rahman-Suyatno, Syamsuar-Edi Afrizal Natar Nasution dan Achmad-Edy Tanjung.
Namun dalam pekan terakhir bergulir, kabar ‘Firdaus-Ahmadsyah Haroefi dan dibayang-bayangi Lukman Edy’
Namun, sejenak issu berkembang di berbagai media dan semakin dekat kepenghujung waktu yang ditetapkan KPU serta bacagubri, bahkan sudah ada yang menjadwalkan deklarasinya.
Tiba-tiba peta politik berubah drastis setelah beredarnya surat penetapan bacagubri dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP-PD), menunjuk H. Firdaus ST MT-Rusli efendi yang didukung Demokrat dan PPP.
Pasca keluarnya putusan tersebut, ramai diperbincangkan di medsos, bahkan para simpatisan Demokrat banyak yang menyatakan pengunduran dirinya dari simpatisan partai berlambang mercy itu.
Tidak itu saja, banyak menuai ancaman dan memboikot bahwa tidak akan memberikan suaranya lagi di pemilu 2019 nanti.
Mungkin, pernyataan para simpatisan tersebut menggambarkan kecintaan mereka terhadap Achmad Mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul) dua periode yang gagal maju di Pilgubri 2018 ini.
Namun, di pihak lain, tokoh Riau berpendapat keputusan Demokrat sudah sesuai aturan, bahkan sudah melalui mekanisme AD/ART partai dan sudah melewati pertimbangan yang semaksimal mungkin.
Menyikapi fenomena politik teraebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC-PPP) Kabupaten Rohul H. Amran Rosyadi mengatakan dengan majunya Rusli Efendi yang merupakan kader terbaik PPP.
” Maka kami sebagai kader dan seluruh simpatisan PPP Kabupaten Rohul siap untuk bekerja keras untuk memenangkan duet Firdaus-Rusli Efendi,” pungkasnya.
(RL)