TERNATE– Sepuluh personil Prajurit Yonif Raider Khusus 732/Banau yang melaksanakan tugas operasi dan menjadi bagian dari Satgas Operasi Gabungan Tinombala selama 6 bulan di wilayah Poso, Provinsi Sulawesi Tengah telah selesai dan kembali ke kesatuannya di Ternate, (14/1).
Kedatangan sepuluh prajurit tersebut yang di angkut dengan menggunakan Helikopter Mi-17 TNI AD dan menempuh rute Poso-Gorontalo-Manado-Ternate itu di sambut langsung oleh Komandan Korem (Danrem)152/ Babullah, Kolonel Inf I Wayan Suarjana serta dihadiri oleh Para Dansat/Kabalak, Kasi/Pasi dan seluruh Perwira maupun Prajurit Yonif RK 732/Banau dengan menggelar upacara penyambutan personel purna Satgas Operasi Tinombala di Cargo Area Bandara Sultan Babullah Kota. Ternate Provinsi Maluku Utara serta memberikan kalungan bunga kepada Prajurit tertua.
Danrem 152/ Bbl, Kolonel Inf I Wayan Suarjana dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya selaku Danrem 152/Babullah dan pribadi mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh personel purna Satuan Tugas Operasi Tinombala yang telah berhasil dan dapat membantu terlaksananya peran tugas Pemerintah Daerah serta Komando dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan memberikan pemulihan ketentraman bagi masyarakat Poso.
“Berakhirnya tugas serta telah berhasil menjalankannya dengan baik dan saat ini kembali ke home base untuk melakukan konsolidasi serta pengecekan personel dan materiil yang dipertanggung jawabkan dansegera menyesuaikan diri dengan aktifitas di Satuan, serta sampaikan salam hormat saya dan keluarga besar Korem 152/Babullah kepada keluarga kalian masing-masing”, ucapnya.
Sementara itu Ws Kapenrem 152/Babullah,Kapten Inf Heru Darujito menjelaskan bahwa upacara tersebut dilaksanakan khusus untuk menyambut kedatangan ke-10 personel Yonif RK 732/Banau yang selesai melaksanakan tugas sebagai Satgas Operasi Tinombala di Poso Sulawesi Tengah.
“Operasi tersebut juga merupakan wujud sinergitas dari TNI dengan Polri untuk mengamankan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
(Arief Muluk/Penrem 152)
