MOROTAI – Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulau Morotai tampaknya memprihatinkan, selain pelayanan tenaga medis yang serba terbatas, kondisi ruangan rumah sakitpun terlihat memprihatinkan.
Selain itu juga limbah medis dan bekas suntikan jarum hanya di isi dalam dos dan karung di depan ruangan pasien.
Pantauan, Senin (5/2) siang di RSUD Morotai, ketika dilihat limbah medis dan bekas suntikan jarum yang masih ada darah pun di isi dalam dos dan karung sampah.
Para tenaga medis pun tidak mengontrol limbah dan bekas suntikan jarum yang ada di depan kamar pasien, seharus dibuang di tempat pembuangan limbah RSUD.
“Bukan hanya limbah bekas jarum suntik yang di isi dalam dos dan karung sampah, WC pasien juga tidak ada air dan sudah rusak,” kata keluarga pasien Enal Kharie kepada koran ini di ruang pasien.
Cerita Enal ketika istri saya di bawah ke rumah sakit pada minggu malam, pelayanan tenaga medis pun sangat terbatas, selain kondisi ruangan pasien yang tak nyaman obat-obatan juga sangat kurang dan terbatas.
“Kami sudah usulkan pindah kamar pasien yang layak dan ada WC yang bagus, tetapi tenaga medis bilang konfirmasi dulu di kelapa ruangan”, kesal Enal warga Gotalamo Morsel.
Kasubag Tata Usaha RSUD Pulau Morotai, Fahariya saat dikonfirmasi koran ini, menjelaskan kalau masalah ruangan pasien yang tak layak dan WC rusak, itu kewenangan kepala ruangan. Begitu juga terkait limbah rumah sakit, karena tempat pembuangan limbah belum difungsikan.
“Karena RSUD Morotai ini masih tipe D, sehingga masih banyak kekurangan fasilitas infrastruktur dan tenaga medis”, katanya.
Terkait dengan masalah infrastruktur yang belum tuntas di rumah sakit nanti tanyakan kepada Dirut RSUD Morotai. “Karena Dirut juga ada di luar daerah, sehingga kami tidak bisa menjelaskan panjang lebar,” sebutnya.
“Nanti Pa Dirut sudah ada di RSUD, baru teman-teman wartawan konfirmasi lebih lanjut”, singkatnya.
Dirut RSUD Pulau Morotai, Giscard Kroons saat dikonfirmasi via ponsel tidak aktif nomor hanphone.
(oje)