SUMUT – Belawan detikperistiwa.com Reklamasi pantai Belawan petaka bagi ribuan masyarakat nelayan skala kecil ( Jaring ikan, Tangkap Kerang, Jaring Ambay, dan Pancing Cumi-red ). Meskipun ribuan nelayan itu warga Negara Indonesia dan anak-anak keturunan pejuang Kemerdekaan RI, tak seorangpun pejabat Negara yang peduli dengan jeritan dan rintihan mereka. Hal itu terbukti dengan penimbunan pase 2 reklamasi yang dikuasai PT. Pelindo-1 selesai dilaksanakan.
Seperti yang diungkapkan tokoh nelayan skala kecil Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Nazaruddin H. Ismail (64). Tokoh nelayan sekaligus sesepuh Ormas itu sesalkan Pelindo-1 dan anak perusahaan yang seakan sebagai penguasa di negeri ini. Nazaruddin minta Presiden RI Joko Widodo segera copot Dirut PT. Pelindo-1 Medan. Jum’at ( 9/2 ) jam 11:00 Wib.
“Sangat kita sesalkan, PT. Pelindo-1 Medan seakan penguasa di atas penguasa di negeri ini. Pelaksanaan reklamasi pase 2 samasekali tidak pedulikan hajat hidup ribuan masyarakat nelayan skala kecil yang sekarang ini sangat sangat menderita. Penimbunan laut berdampak buruk bagi kelangsungan kehidupan masyarakat nelayan baik itu pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang”. Kata Nazar usai pertemuan nelayan di tempat kediamannya.
Negeri ini milik kami, ayah kami yang perjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia ini, bukan Pelindo-1 Medan lanjut Nazaruddin dengan nada tinggi. Kami masih punya hak untuk hidup di bumi Negara Indonesia ini, nelayan bukanlah anak Bangsa yang bisa diperlakukan semena-mena, penimbunan laut yang dilakukan Pelindo-1 merupakan petaka berkepanjangan bagi nelayan skala kecil. Oleh karenanya kami minta Presiden RI Joko Widodo segera mencopot Dirut PT. Pelindo-1 Medan yang kami nilai tidak peduli dengan hajat hidup masyarakat nelayan skala kecil. Tegas Nazaruddin yang terlihat emosi.
Hal senada juga dikatakan Roni (26). Nelayan jaring ikan gembung itu minta semua jajaran Pelindo-1 Medan yang terlibat dalam reklamasi dicopot. “Tolong bapak-bapak wartawan, tulis besar-besar dan sampaikan pada Presiden RI Joko Widodo, derita yang kami alami ini adalah derita presiden juga, tolong dicopot semua petinggi PT. Pelindo-1 Medan yang terlibat dalam reklamasi itu. Kata Roni.
Penimbunan pase 2 rekalamasi PT. Pelindo-1 Medan selesat dilaksnakan. Segudang masalah masih tertimbun dan belum muncul kepermukaan. Selain itu, PT. Pelindo-1 Medan serta anak perusahaan tak mampu atasi keluhan dan derita nelayan skala kecil Medan bagian Utara. Anehnya 3 pilar di negeri ini ( Ekskutif, Legislatif, dan Yudikatif-red ) terkesan bungkam.
Dampak buruk akibat penimbunan laut berakibat patal bagi kelangsungan hajat hidup nelayan. Selain bertambahnya biaya laut ( mutar kelilingi reklamasi-red ), eko system laut juga rusak. Rumah – rumah ikan hancur, sejumlah jenis ikan laut mati dan ikan-ikan lari ke laut tengah 6-12 mil ( bukan jarak tangkap nelayan skala kecil-red ) meninggalkan tempat. Akibatnya hasil tangkap nelayan skala kecil menurun 90 % dan terancam gulung tikar.
Dirut PT. Pelindo-1 Medan melalui ACS Humas Pelindo I Viona Sari Utami, ketika dikomfirmasi, Jumat ( 9/2 ) mengatakan “Pelindo I sangat peduli kepada nelayan, buktinya saat ini kami sedang melakukan verifikasi data nelayan yang benar bener terkena dampak untuk diberikan kompensasi” ucapnya.
“saat ini proses verifikasi melibatkan unsur Muspika, yang diketuai oleh Ahmad SP selaku Camat Belawan” papar Viona. “(‘Nur ).