*CANTRANG HARUS DIATUR*

*by: Rusdianto Samawa, Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI)*

*JAKARTA -* Sejak demo 117 di Jakarta yang dituduhkan dibayar kartel itu. Membuat banyak pihak melihat dengan mata kepala sendiri bahwa pelarangan Cantrang itu bukan hanya akibatkan nelayan tidak melaut. Tetapi, rakyat kecil yang beraktivitas disekitar TPI juga ikut terdampak.

Kalkulasi dampak Cantrang dilarang itu sangat luar biasa di Indonesia, seperti di Bengkulu ada 2.756-an orang kepala keluarga akan menganggur. NTB kapal Bagang menganggur sekitar 15 kapal terdiri dari 15 orang pemilik dan 71 pekerja. Diluar pulau Jawa memang sangat kecil populasi nelayan yang menggunakan Cantrang tetapi sangat berdampak.

Kalau dipulau Jawa sangat dahsyat lagi, karena populasi kapal Cantrang capai ratusan ribu lebih kapal. Populasi ini masih kapal cantrang. Belum terhitung dampak pelarangan yang akan ditimbulkan.

Dari awal, sejak 2015. Saya sudah katakan bahwa Cantrang ini harus diatur, jangan dilarang. Itupun, saya ungkapkan disaat hadir di iNewstv soal polemik cantrang 7 bulan lalu.

Intinya, semua alat tangkap akan merusak ekosistem laut apabila tidak dikendali. Maka oleh karena itu harus dikendalikan, diatur dan dibuat zonasi terumbu karang serta vervifikasi wilayah penangkapan dan perairan.

Usulan diatur inipun, harus kembali dibicarakan secara bersama dengan nelayan karena problem nelayan bukan hanya soal jumlah kapal. Tetapi, masalah Gross Ton, Ukuran Kapal hingga wilayah penangkapan maupun Jumlah pekerjanya.

Pemerintah harus mampu melihat masalahnya apa? kalau masalah pelestarian lingkungan dan ekosistem. Maka, buat aturan yang mengatur, jangan melarang.

Kalau masalah konflik sosial yang sering dituduhkan oleh KKP kepada nelayan Cantrang. Maka, sebaiknya pemerintah gelar dialog, apakah konflik itu benar adanya atau tidak.

Sebenarnya, pemerintah tidak sulit mencari solusi persoalan ini. Hanya saja pemerintah tidak mau berdialog dan mencari solusinya. Pengetahuan salah pemerintah itu adalah hanya ada *”PENGETAHUAN MELARANG TIDAK MENGATUR”.* Ini pengetahuan yang salah. Harusnya nelayan *”Cantrang Diatur, Bukan Dilarang”.* Nelayan sudah pasti mau diatur.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.