BUYA PELDI KORBAN DUGAAN PERAMPOKAN HINGGA KINI MASIH BELUM DITEMUKAN 

PASAMAN-Kasus kejadian dugaan perampok yang dialami Nopeldi warga Simpang Tonang Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman jumat malam (16/2). Sekira pukul 23.30 Wib di jalan lintas Sumatera Rimbo Panti kemarin.

Kasus ini masih misterius dan masih Teka – teki. Pasalnya, sampai saat ini keberadaan korban belum ditemukan.

Nopeldi (35) warga Simpang  Tonang yang akrab  dipanggil Buya oleh masyarakat Simpang Tonang, Dua Koto dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polsek Panti dengan dugaan akibat dirampok sekitar pukul 23.30 WIB, Jumat (16/2)  malam.

Sedangkan kendaraan korban Mobil Innova dengan Nomor Polisi BA 1638 QL sudah dalam keadaan rusak di luar badan Jalan Lintas Sumatera Rimbo Panti.

Menurut keterangan keluarga Korban yang dihimpun oleh awak media  dari Polres Pasaman, Nopeldi hendak menjemput uang ke Lubuk Sikaping.

“Berdasarkan keterangan Istri korban WAR (24) juga warga Simpang Tonang, si korban hendak menjemput sejumlah uang kepada temannya di Lubuk Sikaping,” katanya.

Namun sampai tadi malam, korban tidak kunjung pulang. Sebelum kemudian pihak keluarganya melaporkan bahwa korban diduga dirampok. “Karena Mobil yang dikendarai korban, dalam keadaan kaca depan supir pecah, ban kanan belakang kempes dan kunci mobil tidak ditempat,” terang Kasat Reskrim Polres Pasaman, Iptu Zulhendri.

Menurut Iptu Zulhendri, korban sengaja minta izin kepada keluarga di Simpang Tonang untuk menjemput Uang senilai 1 Milyar Rupiah lebih ke Lubuk Sikaping.

“Sekira pukul 10.00 WIB, Korban memang minta izin kepada istrinya pergi ke Lubuk Sikaping menjemput uang sekitar 1 Milyar Rupiah lebih untuk pelunasan dana proyek,” imbuhnya.

“Tetapi sampai saat ini kami masih melakukan pengembangan dalam kasus ini, dengan melibatkan berbagai pihak,” tambahnya.

Lebih lanjut Iptu Zulhendri meminta kepada masyarakat luas untuk bersama-sama mencari keberadaan korban.

“Kami juga meminta kepada masyarakat luas untuk bersama-sama memantau kebaradaan korban, agar kasus ini cepat terungkap,” ucapnya.

Kemudian kepada keluarga untuk tetap hati-hati adanya nanti pihak-pihak yang mengaku oknum polisi untuk melakukan tindak penipuan. “Kami juga akan tetap berkoordinasi dengan seluruh jajaran Kepolisian dan masyarakat setempat,” pungkasnya.

Dari informasi istri korban terkait  menjemput uang tunai sekitar 1 Milyar guna melunasi hutang-piutang proyeknya tahun 2016 lalu.

Pihak Polres Pasaman ketika menginterogasi teman korban, AM (30) yang bekerja di bagian Bina Marga Dinas PU Pasaman membantah memberikan sejumlah uang tersebut.

Kalaupun AM memberikan uang tunai senilai 1 Milyar Rupiah itu, mustahil tidak membutuhkan pengawalan petugas. Ini keadaanya korban sendirian diatas mobil saat hendak pulang menuju Simpang Tonang sekitar pukul 20.30 WIB tadi malam,” terang Kapolres Pasaman, AKBP Hasanuddin melalui Kasat Reskrim, Iptu Zulhendri kepada awak media, Sabtu (17/2).

Meskipun demikian menurut Zulhendri, pihaknya saat ini tetap melakukan penyelidikan sampai kasus ini benar-benar terungkap.

“Meskipun demikian, kami tidak mau menduga-duga. Kami akan tetap mengusut kasus ini sampai benar-benar terungkap,” tutur Kasat mengakhiri.  ( Rz).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.