ROKAN HULU detikperistiwa.com –Warga Dusun Sungai Deras Desa Suka Maju Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dalam dua bulan terakhir sudah resah dan ketakutan keberadaan Beruang berwarna hitam yang merupakan salah satu, hewan langka yang dilindungi masuk ke perkampungan dan perkebunan karet masyarakat setempat.
Kendati telah dilaporkan masyarakat Desa Suka Maju pada pemerintah daerah, adanya beruang yang masuk ke perkampungan dan perkebunan masyarakat, namun tidak ada tindak lanjut. Namun naasnya, beruang salah satu hewan buas dan berbadan besar itu, Jumat (4/11) pukul 13.30 Wib, masuk ke kebun karet warga, mengamuk dan menyerang salah seorang petani Karet di Dusun Sungai Deras Desa Suka Maju bernama Rasmi Hasibuan (47) dengan bagian tubuh yang digigit dan terkena cakar yakni bagian kepala bagian belakang, punggung dan lengan.
Korban diserang beruang berbadan besar, ketika sedang istirahat makan siang di tengah-tengah kebun karetnya. Meski sempat menghindar dan berusaha melawan dengan menggunakan kayu, wanita paruh baya itu dengan rasa ketakutan dicakar binatang buas.
Dari pengakuan Rasmi Hasibuan, korban yang diserang beruang saat dibawa ke RSUD Rohul mengaku, hewan yang dilindungi Negara itu sudah sering terlihat masyarakat saat pergi kekebun karet di Dusun Sungai Deras Desa Suka Maju. Namun naas bagi dirinya, ketika sedang istirahat makan siang di tengah kebun, tiba-tiba saja Beruang datang menerkam dari belakang.
“Terkejut, disaat makan siang di kebun, beruang menerkam dari arah belakang, mengenai kepala bagian belakang. Saya tidak ada terdengar suara apapun waktu itu. Sempat berusaha menghindar dan memegang kayu, tapi binatang itu tetap mengejar dan mencakar,” ujarnya.
Selain kepala bagian belakang, punggung dan lengan dicakar, dia mengaku berusaha melawan menggunakan kayu dan parang. Lalu Beruang itu pergi menjauh. “Saya langsung berusaha lari dengan cara merangkak dengan tubuh telah bersimbah darah menuju kerumah dengan jarak sekitar 3 kilometer. Setiba didekat rumah, saya berteriak meminta tolong, menantu saya bernama Tuti menolong dan bersama warga dibawa ke RSUD Rokan Hulu,” terangnya.
Salah seorang warga Desa Suka Maju Kaslimar Rangkuti mengaku, dari laporan warga, sudah sering melihat Beruang melintas dan berkeliaran di perkampungan penduduk pada siang hari. Namun pada malam hari beruang itu kembali ke hutan dan kadang di perkebunan sawit dan karet milik warga setempat.
Adanya korban petani Karet Dusun Sungai Deras yang digigit Beruang, lanjutnya, warga setempat resah dan ketakutan serta tidak berani lagi untuk pergi melakukan aktifitas ke kebunnya. “Kami minta pemerintah daerah untuk menangkap hewan buas yang dilindungi itu (beruang, red) dan dipindahkan ke daerah lain, karena jangan sampai ada lagi warga kami yang menjadi korban akibat diserang beruang,” jelasnya
Disebutkannya, beruang memasuki perkampungan dan perkebunan warga, habitatnya terancam akibat kebakaran dan perambahan hutan secara liar, maka untuk mencari makan dan perlindungan terpaksa mendekati kawasan perkampungan penduduk dan perkebunan warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul Ir H Sri Hardono MM melalui Sekretarisnya Arie Nasution SHut mengaku, telah mendapat laporan adanya warga Dusun Sungai Deras Desa Suka Maju yang diserang Beruang saat berada di kebun karet
Menindaklanjuti laporan warga, Dishutbun telah menurunkan personil Polisi Kehutanan (Polhut) ke lokasi tempat korban diserang beruang, untuk menenangkan warga dan memantau kondisi keberadaan hewan liar yang dilindungi Negara itu. Bahkan, personil Polsek Rambah turun ke TKP, tidak ada terlihat lagi jejak hewan beruang tersebut. “Untuk merelokasi Beruang itu, kewenangan dari BKSDA Riau. Tapi kita sudah lakukan koordinasi ke BKSDA Riau untuk segera turun ke lokasi untuk relokasi hewan Satwaliar itu. Sehingga dengan direlokasi, warga sekitar akan tenang untuk pergi ke kebun,” tuturnya. (e/win/)