MADINA detikperistiwa.com –Aksi Bela Islam di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dilakukan dalam bentuk zikir akbar dan istighosah. Dan, sedikitnya dua ribuan umat muslim dari berbagai desa dan pondok pesantren di Madina memenuhi lapangan di Jalan Bhakti ABRI Kelurahan Sipolupolu, Panyabungan.
Usai sholat Jumat, massa berdatangan dan mulai membanjiri jalan raya di pusat kota Panyabungan, petugas kepolisian terpaksa menutup akses jalan. Bukan hanya masyarakat yang ada di Panyabungan, ada belasan truk yang mengangkut santri dari berbagai pondok pesantren terutama dari Pontren Musthafawiyah Purba Baru.
Hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Madina, H Syamsir Batubara bersama jajaran pengurusnya, pimpinan majelis ta’lim Buya Ibrahim , pengasuh dan para ustadz di pondok pesantren Musthafawiyah Purba Baru, pimpinan organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan.
Turut hadir Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution bersama Wakil Bupati M Ja’far Sukhairi Nasution, Kapolres Madina AKBP Rudi Rifani bersama jajarannya.
Mereka duduk berjejer di atas panggung, sementara masyarakat dan para santri duduk bersila di lapangan mendengarkan tausiyah terkait pembelaan terhadap agama Islam dan seruan jihad bagi penista dan penghina agama.
Ketua MUI H Syamsir Batubara dalam pidatonya menyampaikan, aksi demonstrasi yang dilakukan bukan persoalan politik, bukan persoalan SARA maupun kepentingan yang lain, melainkan kepentingan jihad dalam menyelamatkan agama.
Syamsir menyampaikan, aksi demonstrasi yang terjadi di nusantara murni atas dasar tekad umat Islam meminta supaya penghina agama diproses dan diadili sesuai ketentuan hukum yang ada.
Ia juga menyebut, sudah terlalu banyak penzaliman terhadap umat Islam, seperti dituduh sebagai teroris, dituduh sebagai penjahat, padahal Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin
“Di sini kita menunjukkan kepada masyarakat internasional, bahwa Islam itu bukan teroris, Islam bukanlah penjahat. Kita semua berkumpul di sini hanyalah untuk membela agama kita, bukan hal yang lain. Tidak benar, apabila umat Islam berkumpul ada yang mempelesetkan untuk merusak NKRI, sesungguhnya kita mencintai NKRI, tetapi tidak pernah diam jika agama kita dihina dan dilecehkan,” ungkapnya.
Orasi dilanjutkan tokoh agama sekaligus pemimpin majelis ta’lim di Madina, Buya Ibrahim. Dengan suara lembut ia menyerukan dan meminta kepada pemerintah serta penegak hukum supaya segera mengadili Ahok karena telah melakukan penghinaan terhadap agama Islam dan Ulama.
“Kita hanya meminta supaya pemerintah dan penegak hukum menegakkan hukum seadil-adilnya, kasus penistaan agama harus segera diproses,” ucapnya.
Orasi dan tausiyah berhenti sejenak saat masuk sholat ashar, lima ribuan umat Islam yang hadir bergegas mencari tempat sholat, sebagian ada yang sholat di lapangan, sebagian lagi sholat di masjid yang dekat dengan lapangan tempat istighosah tersebut.
Kegiatan tersebut selesai sekitar pukul 17.45 WIB setelah tuntutan masyarakat diserahkan kepada Kapolres Madina dan Bupati Madina. Lalu, semua yang hadir membubarkan diri dengan tertib. (wan/mtc/ms)