DUA PELAKU PERAMPASAN SEPEDA MOTOR DI PALEMBANG DIBEKUK

heriyadi-kiri-dan-bentar-pelaku-perampasan-motor_20161112_173200

PALEMBANG detikperistiwa – Setelah sempat buron selama dua pekan buron, dua orang yang diduga pelaku perampasan motor di kawasan Jalan KH Azhari tepatnya dekat Lapangan Espri Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan SU I, Palembang, akhirnya ditangkap, Jumat (11/11) sekitar pukul 22.00.

Korban bernama Sayful (33), seorang pedagang warga Jalan H Faqih Usman Lorong Tangga Raja RT 12/03 Kelurahan 2 Ulu Kecamatan SU I Palembang.

Kedua orang tersebut adalah Bentar (31) warga Jalan KH Azhari Lorong Kemasan RT 22/06 Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan SU I dan rekannya Heriyadi (28) warga Jalan KH M Asik Lorong Binjai RT 24/07 Kelurahan 3-4 ulu Kecamatan SU I, Palembang.

Mereka melakukan aksi perampasan pada Sabtu (22/10/2016) sekitar pukul 03.30. Saat itu korban dan temannya berboncengan dengan menggunakan sepeda motor membawa 2 karung bawang dari rumah hendak menuju ke pasar di kawasan 9-10 Ulu Palembang.

Saat melintas di TKP korban dihadang oleh dua orang pelaku dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis pedang.

Saat itu korban diminta untuk turun. Kemudan satu pelaku mengambil motor korban 1 unit sepeda motor Yamaha Mio J warna merah tahun 2014 BG 6314 AAF dan 2 karung bawang.

“Benar pelaku keduanya ditangkap atas laporan korban. Keduanya juga sudah menjadi TO (target operasi) kami. Ketika keberadaan diketahui, mereka pun kami cokok (tangkap) di rumahnya masing-masing,” ungkap Kapolsek Kertapati AKP Khalid melalui Kanit Reskrim Iptu Azwan, Sabtu (12/11).

Azwan menjelaskan, atas ulahnya keduanya akan dijerat pasal 365 KHUP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun penjara.

“Selain mengamankan kedua pelaku, anggota juga mengamankan barang bukti, berupa 1 buah Kunci Letter T dan 1 buah pisau cap garpu,” katanya.

Kini kedua pelaku sudah diamankan di Polsek SU I, Palembang, guna pemeriksaan dan pengembangan ke pelaku dan TKP (tempat kejadianperkara) lainnya.

Bentar dan Heriyadi ketika diperiksa petugas mengatakan nekat melakukan aksi ini karena tidak ada pekerjaan.

“Kami tidak ada pekerjaan pak. Jadi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kami nekat
melakukan aksi ini,” ujar mereka. (tnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.