PASAMAN,detikperistiwa.com-Meski selama ini keberadaan SMA N 1 Duo Koto, Kabupaten Pasaman dinilai cukup faforit dan termasuk sekolah unggulan, namun akhir-akhir ini mulai ternoda, akibat kenakalan para pelajar, sebab mereka, ketika dalam Proses Belajar-Mengajar (PBM) banyak yang bolos, pemalsuan surat izin, siswa yang mabuk di lingkungan sekolah, bahkan ada yang melakukan pengancaman terhadap majlis guru.
Buktinya, beberapa waktu lalu, Jajaran Polsek Duo Koto, Dewan Pendidikan, tokoh masyarakat dan wali murid menggelar kegiatan duduk bersama mengatasi segala Sesuatu yang dapat menghambat jalannya proses pendidikan di sekolah itu.
Kepala SMA N 1 Duo Koto Iskandar menyampaikan, sebagai kepala sekolah yang baru saja mengemban amanah, tentunya ia akan jaga sebagaimana mestinya. Namun hanya terhitung hari telah banyak menemukan kenakalan dan kejanggalan yang dapat merusak reputasi pendidikan di Kabupaten Pasaman.
Dalam satu pekan belakangan ini telah banyak mengantongi hal-hal yang merusak citra pendidikan. Ada yang keluyuran pada jam sekolah, pemalsuan surat izin, pelajar yang mabuk-mabuk di lingkungan sekolah, bahkan yang lebih parah lagi ada anak didik yang melakukan pengancaman terhadap majlis guru.
“Ini sudah tidak benar lagi agar dapat sesegera mungkin diatasi kalau hal ini dibiarkan akan merusak citra Dinas pendidikan di Kabupaten Pasaman dan otomatis pendidikan di wilayah ini akan hancur,” tegasnya.
“Kita berharap seluruhnya dapat berperan serta, terutama guru-guru , pihak Kepolisian, tokoh masyarakat, komite, pemuda dan wali murid, sehingga harapan kita bersama dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dapat tercapai dengan baik,” Harap Iskandar kembali.
Sementara itu Kapolsek Duo Koto, Iptu Tirto Edhi di dampingi Bhabinkamtibmas Rio Alatas, dalam kesempatan itu selaku nara sumber mengupas satu-persatu permasalahan yang dihadapi Sekolah tersebut. Baik itu masalah mabuk, keluyuran pada jam sekolah, pemalsuan surat izin dan pengancaman terhadap majlis guru.
Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh unsur terkait bukan hanya SMAN 1 Duo Koto, melainkan semua sekolah yang ada di kecamatan tersebut.
“Hal ini merupakan bentuk kerja sama saling mendukung, kerjasama kolektif demi meningkatkan mutu pendidikan di wilayah hukumnya,” ucap Tirto yang juga salah seorang sosok perwira muda yang mudah bergaul dengan masyarakat ini.
Hal senada juga disampaikan Dewan Pendidikan Kabupaten Pasaman Yunsar Lubis yang juga putra asli Duo Koto ini, penegasan ini bukan saja untuk SMA N 1 Duo Koto akan tetapi untuk setiap sekolah- sekolah yang ada di wilayah tersebut, sehingga hal demikian tidak akan terjadi lagi.
“Saat ini memang kenakalan siswa problem utama, untuk itu, kita berharap terlebih pada semua orang tua pelajar agar dapat memantau dan mengawasi ruang gerak dari anak-anak kita,” tutup Yunsar yang juga mantan Ketua KPU ini. ( icuk rz/peldi).