ROKAN HULU detikperistiwa.com Wakapolres Rokan Hulu (Rohul), Kompol Indra Setiawan Danramil 02 Rambah, Kapten Arm Alza Septendi bersama Anggota DPRD Rohul H. Sadi, turun langsung ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) Angin Puting Beliung, di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Rambahsamo, Kamis, (24/03).
Tampaknya, puluhan anggota TNI dan Polri bergotong-royong bersama masyarakat untuk memperbaiki rumah yang rusak diporak-porandakan angin puting beliung, di samping terlihat hadir Kasat Lantas Polres Rohul AKP Amru Hutauruk ikut nimbrung mengangkati bagian-bagian rumah yang hancur.
Terpantau, masyarakat mereka secara bersama-sama memasak di halaman rumah, karena tidak bisa lagi memasak di dalam rumah, sebab rumah mereka dirobohkan angin puting beliung Rabu (23/03) sekitar pukul 21.00 wib (malam).
Pada kesempatan itu, Wakapolres Rohul menjelaskan kehadiaran personilnya di lokasi untuk membantu masyarakat yang korban akibat peristiwa ini. Anggota diikutkan gotongroyong untuk membantu masyarakat.
“Kita himbau supaya masyarakat menjaga keselamatan diri itu harus diperhatikan, sebab rumah dari bangun dari kayu mudah roboh, harus segera mencari perlindungan, jika terjadi peristiwa susulan, jadi kita minta supaya saling mengingatkan antar sesama warga,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Rohul dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Sadi meminta supaya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul supaya lebih proaktif lagi. Mengaku kini rumah-rumah warganya banyak yang hancur, secara otomatis banyak membutuhkan bantuan, kini ada tujuh rumah yang rusak berat.
“Alhamdulillah, kini warga kita yang mengalami korban tida ada yang luka, hanya rumah rusak saja dan tanaman-tanaman tumbang, namun kita akui hingga pagi ini belum ada bantuan apapun, bantuan saya pribadi saja baru diterima warga, ” tuturnya.
Seterusnya, disampaikan Danramil 02 Rambah, pihaknya menurunkan sebanyak 13 personil anggotanya, kedatangan dirinya bersama anggotanya untuk mendata dan membantu warga yang terkena korban bencana.
“Kita minta kepada masyarakat supaya tetap waspada manatau atau terjadi angin puting beliung susulan supaya pohon yang mau berpotensi tumbang secepatnya ditumbang. Syukurlah setahu kita hingga kini belum ada korban jiwa, meskipun yang namanya musibah tak bisa dihindari, sebab ini dampak alam,” pungkasnya.
Kemudian, Sekdes Lubuk Napal, Firdaus, membenarkan peristiwa itu, diperkirakan lebih dari 20 unit rumah, hancur porak-porakda, termasuk tanam-tanaman. “Rumah orang tua saya yang paling parah, kini tak bisa di tempat lagi, semunya hancur, namun kini kita masih melakukan pendataan,” tutupnya.
Tambahnya, masyarakat kebingungan dengan peristiwa ini, apalagi listrik PLN mati, makanya masyarakat sangat ketakutan. “Masyarakat hiruk pak, listrik mati, waktu, makanya masyarakat banyak trauma,” akhirnya. (Endar. R)