LAMPUNG UTARA– Cerobong asap pabrik gula PTPN VII Bungamayang, diduga kuat mencemari lingkungan sekitar.
Berdasarkan pantauan di lokasi, cerobong asap pabrik tersebut mengeluarkan debu hitam dan terindikasi kuat mengganggu pernafasan warga sekitar.
“Corong asap pabrik sudah hampir setahun ini mengeluarkan asap hitam dan berdebu, Pak. Debunya bahkan sampai masuk ke rumah warga. Akhir-akhir ini, warga mulai mengalami gangguan pernafasan,” keluh ST, (37), warga sekitar pabrik PTPN VII Bungamayang, Rabu, (26/9/2018).
Kata ST, debu hitam yang berasal dari cerobong asap pabrik sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini berlangsung hampir selama dua tahun terakhir.
“Selain mengganggu kenyamanan warga, debu hitam pabrik juga sudah sangat parah. Sehingga, sangat rentan terhadap kebersihan dan kesehatan warga sekitar,” terangnya.
Dilain pihak, Ir, (31), salah seorang ibu rumah tangga warga sekitar, berharap, pencemaran debu hitam dapat segera teratasi.
“Sebagai warga sekitar, kami berharap ada jalan keluar terbaik sehingga dapat mengatasi persoalan ini. Jangan sampai kami mengambil langkah-langkah yang berdampak lebih jauh,” ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, (26/9), Kerani Kepala PTPN VII Bungamayang, Elyus, membenarkan adanya kondisi asap debu hitam yang dikeluarkan cerobong pabrik PTPN VII Bungamayang.
“Ya, memang benar adanya kondisi itu. Permasalahan ini bisa terjadi disebabkan adanya gangguan di bagian blower,” terang Elyus, kepada wartawan.
Menurut Elyus, permasalahan ini juga sudah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten setempat, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup, dan pihak pabrik PTPN VII segera melakukan perbaikan untuk menanggulangi keadaan tersebut.
“Langkah awal yang kami lakukan saat ini dengan cara memasang terpal jaring guna menahan debu hitam yang disemburkan cerobong asap pabrik. Pihak perusahaan sedang dalam upaya memperbaiki blower yang rusak,” terang Elyus.
Secara terpisah, Asisten Umum Distrik PTPN VII Bungayang, Ali Supi Sastra Lama, mengatakan, saat ini pihak PTPN VIi sedang melakukan perbaikan.
“Iya, Pak. Untuk mengatasi persoalan debu hitam, kami sedang memperbaiki alat yang rusak. Semoga permasalahan ini bisa segera teratasi,” jelas Ali Supi Sastra Lama, saat dikonfirmasi melalui sambungan komunikasi ponsel, (26/9/2018).
(muhajir/ardi)