LUBUKLINGGAU-Pembangunan Conblok di Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Timur II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, tepatnya di RT 5 Conblok jalan stapak sebanyak 5 titik di duga tidak memiliki papan merek (Siluman)
Menurut warga RT 05 Sailani, pemasangan Conblok ini 3 titik,tapi yang satu titik nya tidak sampai ke ujung jalan, karena ada salah satu warga yang tidak boleh, sebab pembangunan Conblok tersebut tidak pakai semen.
Sementara itu, menurut Ketua RT 05 Mulyadi, sekaligus pengawas di dalam pekerjaan tersebut saat dibincangi dibkediamamnya, Sabtu (29/9/2018) pembangunan tersebut bukan ini saja termasuk, drainase, sumur bor, 3 titik Conblok itu. “Sebenarnya tapi lain-lain pengurusnya,” ungkapnya l.
Tambahnya, kalau tang kata warga yang di alikan itu karena ada warga yang tidak setuju. “Untuk pembangunan Conblok ini anggaranya sebesar 188 juta , ” tukasnya.
“Kalau soal papan merek ada dulu tapi, kalau untuk pengerjaan ini baru di tempa, kalau kami ketua LKM artinya kurang tau kami hanya pengawasan, karena ini kalau proyek kota ku yang biasa di sebut sebagai program dari pusat dan bentuknya di sini swakelola,” bebernya.
Menurut zainal abidin, kordinator ,proyek tersebut menjelaskan itu dari pusat Jakarta APBN, bukan dari APBD itu program kota ku program kota tampa kumuh.” Kalau soak uang kami tidak tau karena sudah ada pengurusnya,” pungkasnya.
“Kalau ingin lebih jelas silajan tanya ke korkot koordinator kota jadi seluruh proyek seperti ini dia yang ngurusnya namanya Triwahyudi,” bebernya dengan singkat.
“Kalau kalian mau tanya ke pu silakan ke pak Renaldi, mungkin saya besok akan tanya ke pak Walikota pak Nanan dan ke pak Rodi Wijaya Ketua DPRD kota,” imbuhnya.
“Kalau kalian memang ingin benar-benar memberitakan proyek ini saya kasih tau pak Nanan Walikota dan Rodi Wijaya Ketua DPRD kota kalau kalian ingin memberitakan proyek ini,” ungkapnya sembari berlalu.
Terlihat tiga titik pembangunan jalan setapak conblok yang baru jalan sekitar 50 % berjalan, pemasangan dengan alas pasir yang tipis, pengunci kiri dan kanan sekitar 12 cm, dalam pembangunan tersebut, tidak terlihat keterangan apapun termasuk papan merek.
(Andika Saputra)