ROKAN HULU detikperistiwa.com Meski proses penyusunan rencana pembangunan Tahun 2017 Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dilaksanakan pada masa pemerintahan Bupati dan wakil Bupati Rohul Achmad-Hafith Sukri, namun garis besar program pembangunan tetap mengacu pada visi-misi bupati wakil bupati terpilih Suparman-Sukiman.
Disampaikan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Rohul menyebutkan, Nifzar, kalau program pembangunan kini tengah dalam proses penyusunan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) mewujudkan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih Suparman- Sukiman saat masa kampanye lalu.
Kata, Nifzar lagi, Tahun 2016 ini merupakan tahun berakirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 di bawah komando, Bupati Rohul Achmad dan Wakil Bupati Hafith Syukri. Secara garis besar, target pembangunannya bisa dikatakan sudah tercapai yaitu menjadikan Pasir Pengaraian Ibubkota Kabupaten Rohul sejajar dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau.
“Sesuai prinsip perencanaan pembangunan yang harus konsisten serta berkisinambungan, visi-misi Bupati Rohul Achmad sinergi dengan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih Suparman-Sukiman saat kampanye lalu yaitu “Membangun Desa Menata Kota”. Jadi peletakan pondasi yang diwujudkan melalui visi-misi itu pemerintah baru diharapkan akan melakukan sesuatu yang dapat mengimbangi keberhasilan pembangunan ibu kota yang selama ini telah dilakukan pemerintahan sekarang,” ujar Nifzar, Kamis (31/03).
Nifzar mengakui, kini terdapat beberapa daerah khusunya daerah pedesaan di Rohul yang masih terisolir seperti Jalan Simpang Provinsi Ulak Patian-Bunga Tanjung, perbatasa Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Bonai Darussalam, Desa Pauh- Kota Duri, kota Lama-Bagan Tujuh-Lindai dan Rokan IV Koto, Banjar Datar, Cipang Kiri dan batas Sumbar yang hingga kini belum terbuka aksesnya.
“Untuk itu, 5 tahun kedepan yang dimulai dari rencana pembangunan tahun 2017, pemerintahan baru diharapkan bisa meletakan pondasi pembangunan desa serta membuka isolasi daerah, jika ini terealisasi diharapkan menciptakan aksebelitas baik aksebelitas penduduk atau barang dan jasa, sehingga pembangunan tersebut akan menjadi motor peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan di Negeri Seribu Suluk,” pungkas Nifzar. (Endar. R)