
BELAWAN-Proyek Kotaku dengan menyerap anggaran pembelanjaan daerah nasional (APBN) Tahun 2018 senilai Rp27 miliar, dinilai tidak memberikan perubahan kekumuhan di Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan.
Pasalnya, proyek yang merupakan progres dari Kementrian Perumahan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kini sedang berlangsung, dianggap pelaksanaannya tidak terukur untuk mensukseskan program Kotaku.
“Kita dengar proyek itu hanya untuk peninggian jalan, seharusnya bukan itu yang utama, tapi drainase dan pencegahan banjir pasang. Sama saja, kalau hanya jalan, Canang itu tetap saja kumuh, tidak menjadikan Canang tertata bersih dari kekumuhan,” kata Anggota DPRD Medan, HT Bahrumsyah, ketika dikonfirmasi wartawan.
Dalam mewujudkan Kotaku, kata Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, untuk Kelurahan Sicanang, perlu dilakukan penyuluhan tentang pengertian kawasan kumuh dan pengolahan sampah dan penjelasan tentang Kotaku.
“Program Kotaku itu ada tujuh poin. Di antaranya, perbaikan jalan gang, drainase, perbaikan lampu jalan dan penyuluhan. Sehingga, anggaran yang besar itu, terkesan tidak sia – sia yang tidak memberikan perubahan bagi masyarakat di Canang,” ungkap Bahrum.
Dijelaskan wakil rakyat dari Medan Utara ini, pihaknya mendukung program Kotaku untuk kemajuan Belawan. Hanya saja, arah dan tujuan untuk merubah kawasan lebih bersih dari kekumuhan harus memiliki program yang jelas.
“Bagaimana perubahan bisa dirasakan masyarakat, kalau arah kerjanya tidak tepat sasaran. Apalagi, proyek itu tidak ada tanpa plang, sehingga kita tidak tahu, seperti apa program yang akan dikerjakan. Seakan, hanya menghabiskan anggaran agar terlaksana program Kotaku,” beber Bahrum.
Sementara itu, Cepot warga Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (22/12/2018) siang mengatakan, seharusnya yang dikerjakan drenasenya dulu. “Kalau drenasenya sudah bagus pasti air hujan maupun air pasang bisa cepat habis mengalir kelaut,” ucap Cepot.
“Untuk apalah jalannya bagus, kalau drenasenya dan kekumuhan tidak dibenahi, kita takut hanya bertahan satu tahun aja akibat air pasang laut. Karena Sicanang ini daerah pesisir laut, ” kata Cepot.
(Nur)